Rabu, 04 Mei 2011

Perencanan Pembelajaran bagi Peserta Didik Berkesulitan Belajar



1. Melakukan Asesmen
   Asesmen Akademik
Mengumpulkan informasi tentang kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung. 
   Asesmen Non-akademik
Mengumpulkan informasi tentang perilaku anak.
2.  Menetapkan Setting Pembelajaran
     Kelas Reguler
Peserta didik berkesulitan belajar berada di kelas reguler tanpa dipisah
dengan peserta didik yang lain. Apabila peserta didik berkesulitan belajar
yang berada di kelas reguler mendapat layanan sesuai dengan kebutuhannya
maka disebut kelas Inklusif. Layanan yang diberikan dapat menggunakan
setting individual seperti yang dijelaskan di bawah (bagian c). Sedangkan
bila peserta didik berkesulitan belajar tidak mendapat layanan maka disebut
kelas integrasi.
     Kelompok
Beberapa peserta didik berkesulitan belajar digabung dalam satu ruang
khusus dan diberikan layanan pembelajaran tersendiri.
     Individual
Setting pembelajaran ini dirancang dan dilaksanakan pada peserta didik
secara individual. Dalam pelaksanaannya, guru melayani peserta didik
berkesulitan belajar secara terpisah atau dapat melayani peserta didik
berkesulitan belajar bersama peserta didik yang lain di dalam kelas (klasikal).
Setting pembelajaran di atas dapat dilakukan di sekolah model inklusif ataupun
sekolah reguler pada umumnya.
3. Mempertimbangkan Pendekatan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran untuk peserta didik berkesulitan belajar perlu
mempertimbangkan    beberapa pendekatan. Masing-masing pendekatan
pembelajaran memiliki asumsi yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa
pendekatan pembelajaran.
a.  Pendekatan Perkembangan:
   Kemampuan peserta didik berkembang sesuai dengan usia.
   Kemampuan atau hambatan dipengaruhi oleh tahap perkembangan
sebelumnya.
b.  Pendekatan Perilaku:
   Kemampuan atau hambatan peserta didik muncul dalam bentuk perilaku
   Kemampuan atau hambatan yang muncul merupakan masalah saat ini
c.  Pendekatan Kognitif:
   Peserta didik harus mempelajari makna belajar
   Belajar merupakan proses penataan pikiran
   Pemahaman merupakan tujuan dari proses dan hasil belajar
d.  Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik merupakan pandangan yang berusaha memahami
manusia sebagai makhluk yang bermartabat. Beberapa hal yang patut menjadi
perhatian dalam pendekatan humanistik adalah: 
• Kebutuhan individu
• Potensi diri
• Pengembangan harga diri
Setiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Ragam kebutuhan
ini perlu diperhatikan, agar potensi peserta didik dapat berkembang secara
optimal. Menurut Maslow, kebutuhan dasar meliputi kebutuhan fisik, rasa aman,
harga diri, kebutuhan akan cinta kasih, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
Karena keunikannya, seorang peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda
dengan peserta didik lain dan kondisi ini perlu diidentifikasi.
Selain memperhatikan kebutuhan individual, potensi setiap peserta didik perlu
digali. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan setiap peserta didik,
pengarahan diri peserta didik dapat dikembangkan. Dalam hal ini, aspek-aspek
positif dari peserta didik lebih ditekankan, sehingga harga dirinya dapat
ditngkatkan. Dengan harga diri yang tinggi, diharapkan peserta didik lebih
memiliki kesediaan belajar dan mengembangkan diri.
Tujuan dari pendekatan humanistik pada dasarnya untuk mengembangkan
potensi dan aktualisasi seluruh kemampuan peserta didik. Dalam pembelajaran,
perlu dikembangkan sikap empatik agar proses pembelajaran dapat berlangsung
secara optimal. Dengan demikian, peserta didik dapat belajar dengan rasa aman,
nyaman, dalam situasi pembelajaran yang menyenangkan. 
4. Menyiapkan Rancangan Pembelajaran Individual
Tahapan-tahapan dalam pembelajaran sesuai dengan setting pembelajaran (setting
inklusif/kelompok dan setting individual).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar