Minggu, 20 Februari 2011

Belajar Tingkatkan Percaya Diri Dari Pria

Menurut Gail Evans, pengarang Play Like a Man, Win Like a Woman, seringkali kita mengkritisi pria-pria akan kepercayaan diri mereka yang terlihat seperti arogansi. Tetapi, terlalu sering wanita malah merendah dan meragukan dirinya meski pencapaian mereka sudah sangat tinggi. Sepertinya ada yang mengatakan kepada para pria, "Kamu pasti bisa melakukan apa pun!" sementara kepada para wanita, "Hati-hati, kamu bisa terluka." Apa yang bisa kita pelajari dari pria mengenai kepercayaan diri?

1. Jangan ragukan diri

Hanya karena Anda belum pernah atau tidak memiliki pengalaman menjalankan suatu perusahaan bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya. Menurut Evans, pria alfa (Alpha Male) berpikir mereka pasti mampu melewati tantangan. Karena itu pria diberikan promosi berdasarkan kesempatan, sementara wanita dipromosi berdasarkan performa kerja.

2. Maafkan diri sendiri segera atas segala kesalahan
Barbara Wright Abernathy, penulis Venus on Top: Women Who Are Born to Lead and the Men Who Love Them mengatakan, pria tidak pernah menghukum dirinya sendiri atas kesalahan kecil maupun besar yang mereka lakukan. Sementara wanita, tak jarang mengutuk diri atas kesalahan yang minim sekalipun. Mengapa pria bisa memaafkan diri begitu cepat? Menurut Abernathy, bisa jadi karena pria memiliki banyak pengalaman berkompetisi di olahraga, yang membuat mereka lebih mudah untuk melepaskan beban atas kesalahan yang mereka lakukan. "Di olahraga basket, misalnya, Anda tidak bisa terlalu memusingkan bola yang baru saja gagal Anda masukkan, karena bisa-bisa, kesempatan berikutnya malah gagal masuk." Abernathy menyarankan, "Jadi, kali lain Anda merasa melakukan kesalahan besar, ambil napas dalam-dalam, dan angkat bola itu lagi."

3. Tak pusingkan penolakan
Saat pertama mencoba pekerjaan sebagai sales, Abernathy ingat betapa kesalnya ia saat tidak berhasil menggaet pelanggan, dan ia perhatikan kolega prianya tidak terlihat terganggu saat mereka berulang kali mendapat penolakan. "Saya memiliki seorang manager sales hebat yang menjelaskan bahwa saya tak perlu mengambil hati atas penolakan itu."

Mengenai menghadapi penolakan, kebanyakan pria memiliki sedikit keunggulan, bertahun-tahun mereka habiskan untuk mengajak perempuan berkencan dan sedikit perempuan yang berani mengambil risiko mencoba seperti ini. Kebanyakan pria akan terus mencoba, mencoba, dan mencoba untuk bisa memiliki pasangan, kalau tidak, mereka tak akan pernah memiliki pasangan. Saat Anda terbiasa menghadapi penolakan, rasa sakitnya akan jadi tumpul, dan Anda jadi lebih ringan melangkah ke prospek selanjutnya.

4. Berhenti meminta maaf

Evans mengatakan, perempuan memiliki masalah klasik, perempuan meminta maaf atas segala hal. Saat Anda mengatakan, "Maaf, saya tidak mau menghabiskan waktu Anda, kalau sempat, boleh tolong baca cerpen saya," kepada seorang editor majalah, sama saja Anda menyuruh ia untuk tidak usah membaca tulisan Anda.

5. Ambil hak Anda

Apakah pernah Anda perhatikan, sebagian pria tidak merasa gentar saat minta kenaikan gaji meski atasannya bilang ia serakah? Atau, sebagian pria tak merasa bersalah menghabiskan sepanjang hari bermain golf meski rumahnya berantakan? Pada kenyataannya, saat mereka bekerja keras, mereka tidak masalah untuk mengambil jatah mereka untuk melepas penat dan sedikit bersenang-senang.

Bukan tugas dari bos Anda untuk mengatakan kepada Anda bahwa keberadaan Anda sangat berharga dan Anda patut mendapat gaji lebih, itu tugas Anda untuk menilai dan mengevaluasi hasil kerja sendiri. Menurut Abernathy, hal ini sangat umum terjadi pada perempuan yang berusaha bekerja dengan upaya sendiri. Memang, kadang butuh latihan dan tahunan untuk bisa maju dan percaya bahwa Anda cukup bagus untuk dinaikkan gaji atau mengambil cuti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar