Minggu, 20 Februari 2011

Andai tak ada uap air...

Besarnya jumlah seluruh air laut yang ada di bumi menyeimbangkan suhu bumi. Peran ini mengakibatkan kecilnya perbedaan suhu siang dan malam di wilayah yang berdekatan dengan laut, terutama di pesisir pantai. Di wilayah padang pasir yang jauh dari lautan, perbedaan suhu ini dapat mencapai 400C.

Di antara sifat fisika air adalah sifat termal (sifat panas). Sifat termal air adalah sifat yang berhubungan dengan penghantaran atau pemindahan panas oleh air. Sifat termal ini meliputi besarnya panas yang diserap atau dilepaskan air untuk menaikkan atau menurunkan suhunya, atau untuk merubah wujudnya menjadi air, uap atau es.



















     
Sifat termal air, yang berkemampuan besar dalam menyerap panas, berperan besar membentuk iklim hangat dan seimbang di bumi. Berkat sifat-sifat molekul air, wilayah lautan yang lebih kaya uap air, menghangat dan mendingin lebih lambat daripada daratan. Itu berarti, sementara beda suhu antara tempat terpanas dan terdingin di daratan bisa setinggi 140 derajat Celcius, di lautan bedanya tak lebih dari 15-20 derajat. Yang sama juga berlaku pada beda suhu antara siang dan malam. Selisih suhu antara siang dan malam adalah 20-30 derajat di daerah kering, namun hanya beberapa derajat di laut. Dan tidak hanya laut, keberadaan uap air di udara juga membentuk keseimbangan yang amat besar. Salah satu akibatnya adalah perbedaan besar antara suhu siang dan malam di gurun-gurun yang kadar uap airnya lebih sedikit, daripada di daerah-daerah pantai yang kandungan uap airnya lebih banyak.
Berkat sifat termal air yang unik ini, beda suhu antara musim panas dan dingin atau siang dan malam terjaga dalam batas-batas yang dapat ditenggang makhluk hidup. Jika terdapat lebih sedikit air di daratan bumi, atau jika sifat termal air sedikit berubah, beda suhu antara siang dan malam akan meningkat. Alhasil, banyak daerah daratan akan menjadi gurun, sehingga kehidupan pun menjadi tidak mungkin.
Pengkajian paling mendalam tentang kesesuaian air bagi kehidupan dihasilkan oleh Lawrence Henderson, seorang profesor di Jurusan Kimia Biologis, Harvard University, Amerika Serikat. Setelah meneliti semua sifat termal air, Henderson menyimpulkan:
Singkatnya, sifat ini nampaknya memiliki tiga hal penting. Pertama, berperan luar biasa untuk menyelaraskan dan mejadikan suhu bumi hangat [tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas]; kedua, memungkinkan pengaturan yang sangat baik terhadap suhu makhluk hidup; dan ketiga, mendorong berlangsungnya daur cuaca. ...dari segi ini tak ada zat lain yang setara dengan air. (Lawrence Henderson, The Fitness of the Environment, Boston: Beacon Press, 1958, hal. 105)
Melarutkan 5 miliar ton zat kimia
Di samping sifat fisikanya, sifat-sifat kimia air juga begitu cocok bagi kehidupan. Yang terutama dari sifat-sifat ini adalah air merupakan pelarut yang hebat. Hampir semua senyawa kimia dapat larut dalam air. Dampak terpenting sifat ini pada kehidupan dapat dilihat di sungai. Tak terhitung banyaknya mineral berguna dan zat kimia semacamnya terbawa ke laut lewat sungai. Dengan cara ini, sekitar 5 miliar ton zat kimia diangkut ke laut setiap tahunnya. Zat-zat ini sangat penting bagi kehidupan di lautan. Lima miliar ton adalah jumlah yang sangat besar, melebihi berat keseluruhan penduduk DKI Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar